Islamic Special Forces
Islamic Special Forces Special Force atau pasukan khusus merupakan unit khusus dalam militer yg memiliki tugas khusus. Mereka biasanya memiliki kelebihan tertentu dibandingkan pasukan reguler, jumlah yg lebih sedikit, misterius, dan tugas2 diluar kemampuan pasukan biasa. Hampir setiap negara memiliki pasukan khusus ini, tapi hanya negara2 maju saja yg memiliki pasukan khusus terbaik. Sebut saja Delta Force, US Ranger, SEAL Service (AS), SAS (Inggris), GIGN (Prancis), GSG9 (Jerman), hingga Kopassus yg jadi kebanggaan Indonesia (kamu yg doyan main CS pasti lebih hafal). Yg pasti mereka istimewa dan dilengkapi senjata yg istimewa pula. Cukup sulit melacak sejak kapan pasukan khusus digunakan dalam peperangan. Ada yg menulis digunakan pertama kali di Jepang dg nama ninja, tapi ada pula yg menganggap bahwa pasukan Muslimlah yg layak dapat gelar pasukan khusus pertama di dunia. Jenderal Erwin Rommel, komandan kavaleri Jerman pada PD II yg mengakui mendapat inspirasi dari kavaleri muslim pimpinan Khalid bin Walid ketika melakukan Blietzkrieg/serangan kilat ke Polandia dan Prancis yg menjadi pembuka perang dunia kedua. Ringan, cepat, sekaligus mematikan itulah filosofi yg dianut Rommel ketika itu hingga ia dan unitnya mendapat julukan ghost unit. Sebuah filosofi yg diambil mentah2 dari filosofi pasukan tempur yg digariskan oleh Rasulullah ketika menyiapkan pasukan jihadnya. Dan filosofi ini mampu membuat pasukan Muslim menaklukkan pasukan2 negara besar seperti Romawi dan Persia, menghadapi perang salib yg panjang, bahkan mengimbangi hingga mengalahkan invasi Mongol. Mulai dari pasukan berkuda Khalid bin Walid, artileri berjalannya Shalahuddin Al Ayyubi (bisa dilihat di film Kingdom of Heaven), pemanah ringan Turki, pasukan Hassassin/Assassin dari Alamut, hingga pasukan khusus Turki Utsmani, Jenissarie. Ingin sekali saya mengupas seluruh sepak terjang pasukan kaum Muslim di masa lalu, tapi bukan dengan maksud itu tulisan ini dibuat. Tulisan ini akan mencoba mengorek kekuatan pasukan kaum Muslim di masa depan, ketika seluruh dunia disatukan ke dalam satu kesatuan Islam. Akan memakan waktu apabila saya harus menfloorkan seluruh pasukan khusus yg dimiliki negara2 Muslim. Oleh karena itu saya hanya mengkhususkan kepada unit2 yg selama ini melakukan resistensi atau perlawanan terhadap penjajah barat. Memang mereka tidak layak disebut pasukan khusus karena tidak bernaung kepada negara tertentu (bahkan mereka juga melakukan perlawanan terhadap antek2 barat yg menjadi penguasa negeri mereka). Memang mereka hanya bernaung kepada organisasi setingkat ormas (tapi saya yakin keloyalan mereka ditujukan kepada Islam dan kaum Muslimin bukan kepada organisasi atau harakah). Bahkan mungkin mereka lebih sering dianggap teroris oleh media barat. Tapi, saya yakin kemampuan mereka gak kalah ama pasukan2 khusus negara2 lain bahkan negara barat. Dan itu terbukti. Siapa saja mereka? Qataib Izzudin Al Qassam;lawannya pasukan khusus terbaik dunia. Sejak berdiri, Israel memang menggariskan dirinya sebagai negara penjajah. Oleh karena itu untuk menopang negeri tersebut dibutuhkan pasukan yg kuat. Pasukan yg kuat dibutuhkan untuk menghadapi negeri2 sekelilingnya yg gak rela tanahnya dikuasai Israel. Mulai dari perang Sinai, perang Enam Hari, hingga perang Yom Kippur menunjukkan bagaimana sikap negara2 Arab terhadap negara tersebut. Dan itu terbaca oleh Israel hingga mampu mengalahkan aliansi negara2 Arab, membuat mereka angkat kaki, malu, dan dengan terpaksa tunduk di bawah Israel, serta meninggalkan bangsa Palestina berjuang sendirian menghadapi agresi militer Israel. Sejak saat itu maka tak ayal Israel menjadi salah satu negara dengan militer terkuat diluar AS, Inggris, dan Rusia. Salah satu penopangnya yg pasti adalah pasukan khusus mereka yg andal. Mereka terdiri dari Mossad, Shin Bet, dan Sayeret Matkal. Bahkan Mossad menjadi contoh pengembangan pasukan khusus dunia selain Special Air Service/SAS Inggris. Mossad sendiri menempati rangking kedua pasukan khusus terbaik dunia setelah SAS (yg ketiga dulu adalah Kopassus era Mayjen. Prabowo Subianto tapi sekarang udah tidak lagi). Menempati rangking tinggi dan jadi acuan, bukan berarti Mossad melenggang tanpa lawan. Justru Mossad memiliki musuh abadi dan paling ditakuti, yaitu Qataib/Brigade Izzudin Al Qassam yg berada di bawah Harakah Al Muqawwamah Al Islamiyah (Gerakan Perlawanan Islam/HAMAS). Izzudin Al Qassam didirikan pertama kali atas ide syaikh Sholah Shahadah, pemimpin HAMAS cabang Gaza. Izzudin Al Qassam pertama kali dikomandani oleh Imad Aqil dan langsung membuat kaget system pertahanan Israel. Mereka melakukan penculikan2 terhadap agen Mossad dan kontributor mereka dari kalangan Palestina. Selain itu mereka juga melakukan serangan ke pos-pos militer Israel di sepanjang jalur Gaza. Baik melalui serangan bersenjata hingga serangan bom syahid dan korban dari pihak Israel gak main-main. Mereka bahkan mampu menahan serangan invanteri Israel yg digawangi oleh tank-tank Merkava. Ketika Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin mereka harus kehilangan satu Merkava yg hancur lebur diledakkan oleh ranjau yg dipasang oleh Izzudin Al Qassam. Brigade Izzudin Al Qassam semakin mencengangkan dunia ketika mampu membuat rudal Al Qassam. Rudal yg mampu melintasi kawasan sejauh 12 km konon bahkan oleh kanal berita Inggris, Reuters dikatakan sebagai rudal yg mengubah peta pertahanan di Timur Tengah. Konon rudal ini bahkan sangat ditakuti oleh departemen pertahanan Israel karena tidak terdeteksi oleh radar. Bahkan rudal ini dianggap lebih berbahaya dari rudal Scud Iraq. Ada satu kisah mengenai Imad Aqil, komandan Izzudin Al Qassam pertama. Imad Aqil baru diketahui keberadaannya oleh agen Israel setelah setahun menjabat sebagai komandan Izzudin Al Qassam. Maka gak lama setelah itu ia menjadi DPO. Suatu ketika di bulan Ramadhan beliau diketahui posisinya oleh militer Israel., maka disiapkanlah satu kompi pasukan, beberapa tank, bahkan ditambah Apache (helicopter tempur buatan AS), bayangin aja untuk nangkap satu orang dikerahkan segitu banyak orang. Ketika itu beliau mendapat undangan berbuka di rumah Nidal Farhat (pembuat rudal Qassam dan kakak Fathi Farhat, tokoh belia Izzudin Al Qassam), setelah tahu dirinya telah terkepung, Imad Aqil minta izin untuk Sholat dua rakaat, setelah itu beliau keluar sambil mengokang senjata, dan blaar, rudal, dan peluru langsung menembus tubuhnya. Lucunya walaupun ia sudah diketahui meninggal tapi tentara Israel masih gak berani mendekat, IDF (militer Israel) baru yakin kalo Imad sudah meninggal ketika ditunjukkan mayatnya oleh penduduk setempat. Maka IDF langsung mengumumkan berita kemenangan karena berhasil menewaskan komandan Izzudin Al Qassam. Tapi itu gak lama, esoknya eforia Israel itu berubah menjadi ngeri, ketika anak-anak Palestina serempak berseru,”kulluna Yahya Ayyash, Kulluna Imad Aqil”(kamilah Yahya Ayyash, kamilah Imad Aqil). Tentara Islam Iraq;Bukti bahwa kaum Muslimin masih ada di Iraq Kalau kita ingin melihat kembali wajah lama Amerika ketika di Vietnam tengoklah hari ini mereka di Iraq. Amerika seakan kembali menemukan kembali nostalgia berdarahnya di Vietnam. Sukses menggulingkan Saddam, menguasai cadangan minyak, dan sukses memecah belah rakyat Iraq dalam dua kubu Sunni dan Syiah plus ditambah isu etnis Kurdi ternyata itu semua berbanding lurus dengan semakin meningkatnya perlawanan terhadap bala tentara Amerika. Adanya aksi tentu mengakibatkan munculnya reaksi. Penjajahan Amerika terhadap Iraq apapun dalihnya tentu berakibat munculnya perlawanan oleh rakyat Iraq. Dan dari sinilah bagaimana mujahidin Iraq membuktikan bahwa mereka tidak kalah dan mampu mengimbangi balatentara Amerika yg katanya digdaya tersebut. Tingginya resistensi atau perlawanan ternyata juga membuat meningkatnya kreasi untuk (minimal) mengimbangi lawan. Mulai dari ranjau darat kreasi sendiri hingga pasukan sniper atau penembak jitu membuat tentara Amerika mengalami stress yg berkepanjangan. Bayangin aja mereka yg dikirim ke Iraq biasanya pulang tinggal nama, kalau masih hidup minimal dalam kondisi gak utuh, kalaupun masih utuh sampai rumah mereka langsung jadi pasien RSJ atau minimal jadi pecandu berat narkoba. Stress itu akibat dari gencarnya perlawanan dan perbedaan yg mencolok sama apa yg mereka terima dari pelatihan di kampung. Setiap tentara Amerika emang mendapatkan teori tentang bagaimana menghadapi musuh dalam berbagai kondisi. Tapi paska runtuhnya Saddam mereka justru menghadapi serangan gerilya yg sering bersifat sporadic dan tak tentu baik waktu maupun tempat plus pelakunya. Setiap tentara Amerika emang dibekali kamus persenjataan Jane’s yg ngupas senjata lawan. Tapi khusus Iraq mereka gak akan pernah menemukan senjata yg dicantumin di kamus tersebut. Contohnya adalah IED alias ranjau rakitan, udah gak jamannya ranjau macam claymore (karena emang mahal) maka munculnya adagium gak ada rotan akarpun jadi, gak ada ranjau beneran ya udah buat aja ranjau sendiri dari bahan yg udah ada. Bahannya adalah proyektil untuk meriam, howitzer, atau mortar yg dirakit sedemikian rupa, kemudian ditanam ditengah jalan, dan hasilnya. Tank M1 Abrams, ranpur M2 Bradley, hingga Humvee pun jadi korban keefektifan senjata tersebut. Dan itu belum seberapa bila ditambah dengan korban akibat para sniper. Dengan hanya berbekal SVD Dragunov buatan Rusia para mujahidin Iraq mampu membuat serdadu amrik kocar-kacir. Gak percaya? Liat aja sendiri film Sniper Baghdad yg direkam sendiri oleh para mujahidin. So, yg pasti mereka bukan gerombolan bersenjata yg hanya sekedar sok keren. Mereka para mujahidin sebenarnya merupakan profesional dan gak sedikit dari mereka merupakan anak sekolahan (pelajar hingga mahasiswa. red). Bahkan kata Meutya Hafid (wartawati Metro TV yg pernah ditawan oleh Mujahidin) mereka sangat sadar bahwa apa yg mereka lakukan adalah untuk menumpas para penjajah Amrik. Bahkan para mujahidin minta maaf padanya karena penawanan tersebut sebenarnya gak punya maksud apa2 kecuali buat menggugah kaum Muslimin di belahan dunia lain (wa bil khusus Indonesia) untuk peduli akan nasib saudara seiman seaqidah mereka di Iraq. Mujahidin Afghanistan;Multinasional Ghost Unit Kalau kita pernah nonton film Lion of the lambs (atau minimal threilernya) kita akan disuguhi bagaimana gambaran barat terhadap para mujahidin Afghanistan. Film yg dibintangi oleh Tom Cruise tersebut sebenarnya digunakan untuk menkritik kebijakan haus perang pemerintah AS. Dalam salah satu adegan (yg kelihatannya diilhami dari kisah nyata) film tersebut digambarkan bagaimana sepasukan AD AS melakukan infiltrasi atau serangan menggunakan helicopter. Akan tetapi di tengah kesunyian peg. Afghan tiba2 heli yg mereka tumpangi diserang oleh roket anti serangan udara. Dan adegan selanjutnya adalah sisa pasukan terjebak di sebuah lembah sempit dan diterjang badai salju, yg lebih mengerikan mereka dihujani tembakan dari sekeliling gunung yg mengitari mereka. Para penembak seakan tahu kehadiran musuhnya dan yg naas pasukan AS gak tau sama sekali posisi musuh mereka. Dari film tersebut emang tergambar jelas bagaimana digdayanya mujahidin Afghanistan, oleh karena itu ketika menyerang Afghanistan dulu AS lebih suka pake serangan udara yg digawangi oleh pesawat bomber kelas berat macam B-52 BUFF, B-1 Lancer, hingga pembom siluman macam B-2 Spirit dan F 117 Night Hawk. Para Mujahidin Afghan (di mata AS) tak ubahnya gabungan antara Ranger, Special Force, Divisi Gunung, dan pasukan Multinasional. Perumpamaan tersebut emang gak main2 karena sebenarnya mujahidin Afghan telah terbukti pernah membungkam pasukan merah Uni Soviet dan jadi penyebab runtuhnya negeri tersebut. Dianggap menyerupai Ranger karena kedisiplinan mereka, serupa ama Special Force karena kesenyapan, keberanian, n strategi jitu yg mereka terapkan ketika bertempur, dan itu ditambah dengan unsure serba bisa dalam menggunakan berbagai macam senjata, dianggap segemilang Mountain Division karena emang para mujahidin sangat terlatih bertempur hingga di puncak2 Hindukush dan Pamir, dan dianggap sebagai pasukan multnasional karena para Mujahidin memang terdiri tidak hanya dari etnis2 di Afghan tapi juga berasal dari berbagai negeri Muslim seperti kawasan Timur Tengah, Mesir, hingga Cina, Malaysia, sampai Indonesia, bahkan ada yg berasal dari AS dan negeri sekutunya seperti Inggris dan Australia. Mereka semua terbentuk sejak Afghanistan dikangkani oleh Soviet pada tahun 1979. adalah Assyahid Syaikh Abdullah Azzam yg menggugah kesadaran kaum Muslimin lewat bukunya Ayaatur Rahman Fie Jihadil Afghan (keagungan Arrohman dalam jihad Afghan) yg sontak disambut oleh seruan jihad oleh para pemuda Muslim di seluruh dunia. Paska Jihad Afghan Pertama para mujahidin ini banyak yg tidak kembali ke negerinya masing, kebanyakan mereka berhijrah ke negeri2 sekitar Afghan dan membantu perjuangan di sana melawan imperialisme. Mereka juga beroperasi di kawasan Afghan untuk memberantas jual beli Opium dan perampokan. Ketika gerakan Taliban muncul, mereka para mujahidin banyak berafiliasi dengan Taliban hingga kemudian hari Amerika memaklumatkan perang terhadap mereka. Ya mereka hingga hari ini terus berjuang lepas dari belenggu penjajahan asing. Mereka baik yg di Palestina, Iraq, Afghanistan, hingga Checnya, Xinjiang, Kashmir, sampai Uzbekistan terus menyalakan api jihad melawan segala kedzaliman. Islam dan kaum Muslimin tidak akan mengangkat senjata terhadap orang yg berbeda keyakinan, kaum beriman hanya akan mengangkat senjata terhadap keangkaramurkaan dan kedzaliman, pesan dari sayyidina Ali KW. Mereka yg berada di Palestina dan sekitarnya bejuang melalui perlawanan bersenjata karena musuh mereka juga menggunakan bahasa yg sama dalam menumpas perlawanan mereka. Sedangkan kita yg hari ini juga sebenarnya dalam keadaan terjajah. Terjajah secara SDA yg mereka kuasai, terjajah secara politik, ekonomi, sosbud maka gak salah bila kita juga harus melawan para imperialis asing dan anak buahnya dengan terus berjuang dalam ranah politik, ekonomi, sosbud, pendidikan, hingga berjuang menyebarkan opini kepada semua khalayak agar tahu kondisi negeri ini dan ikut bangkit berjuang. Karena sudah selayaknya bagi mereka yg terjajah untuk bangkit dan melawan penjajahan tersebut, kalau tidak maka bisa dipastikan bahwa ia telah mati.
,ha