Quality Control

1 Quality Control
Berikut ini adalah pengertian Pengendalian Mutu (Quality Control) menurut tiga orang ahli yang berbeda:
1. Menurut Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).
2. Pengendalian kualitas (Quality Control) menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang jangan sampai rusak. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Reksohadiprojo, 1995).
3. Kualitas secara umum adalah membuat produk atau jasa yang tepat pada waktunya, pantas digunakan dalam lingkungan, memiliki zero defacts dan memusakan konsumen (pond,1994).

2.2 Tujuan Metode Quality Control
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.
Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya (Cost Control)
Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive price)
2. Pengendalian Produksi (Production Control)
Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.
3. Pengendalian Standar Spesifikasi produk
Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk.
4. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)
Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.

2.3 Definisi kualitas
Secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan satu atau lebih karakteristik yang terdapat didalam suatu barang atau jasa tertentu (Christina,2004).
Karakteristik kualitas terbagi menjadi tiga tipe yaitu phisical (contoh panjang, berat), sensory (contoh, rasa, warna) dan time orientation (contoh, durability, yaitu seberapa lama produk itu dipakai. Delapan dimensi dari kualitas adalah performance, reliability, durability, serviceability, aesthetics, features, perceived quality, dan conformance standart.
Kualitas dapat dibagi kedalam dua katagori yaitu kualitas produk dan kualitas proses (Christina,2004). Tingkat kualitas dari suatu disain produk akan berbeda-beda disesuaikan dengan segment pasar yang ingin dicapai, tujuanya adalah untuk memfokuskan pada permintaan konsumen (costumer requirements). Sementara kualitas proses tujuanya adalah agar perusahaan dapat menghasilkan proses produk dan jasa yang sempurna (error-free products) melalui penerapan total quality management.
0 Responses

    Blog Archive