teknik peramalan

Aktifitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk tersebut dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat (Gaspersz, 2002).


Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan dating berdasarkan pada beberapa variable peramal, sering berdasarkan data formal maupun informal. Aktifitas peramal ini biasa dilakukan oleh department pemasaran dan hasil-hasil dari peramaln ini sering disebut sebagai ramalan penjualan.
Tujuan dari peramalan dalam manajement permintaan adalah untuk meramalkan permintaan dari item-item independent demand dimasa yang akan datang (Gaspersz, 2002). Selanjutnya dengan mengkombinasikan dengan pelayanan pesanan yang bersifat pasti, kita dapat mengetahui total permintaan produk dimasa yang akan datang. Dengan demikian jelas bahwa tujuan utama peramalan dalam manajement permintaan adalah untuk mencapai aktifitas dan efisiensi dari manajemen produksi dan inventori dalam industry manufaktur.
 (Makridakis,Dkk.1992) menjelaskan bahwa pada umumnya peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut
1.   Tersedia informasi tentang masa lalu (data historis)
2.   Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numerik
3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di Masa mendatang.
Peramalan dengan menggunakan metode deret waktu didasarkan pada pendugaan masa depan yang dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel dan / atau kesalahan peramalan di masa lalu. Tujuan metode peramalan deret waktu seperti itu adalah menemukan pola dalam deret data historis dan
mengekstrapolasikan pola dalam deret data tersebut ke masa depan.
Peramalan adalah suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan berdasarkan pada data deret waktu historis atau suatu proses dalam menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam sebuah model dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang. Tujuan dari peramalan adalah untuk menentukan jumlah permintaan produk pada masa yang akan datang. Adapun kegunaan dari peramalan adalah :
a.    Menentukan besarnya ekspansi pabrik
b.    Menentukan rencana jangka menengah produk yang ada dan dibuat dengan fasilitas yang ada.
c.    Untuk menentukan rencana jangka pendek.
Adapun tipe-tipe dalam peramalan adalah sebagai berikut :
a.    Times Series Model
Metode time series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan.
b.    Causal Model
Metode peramalan yang menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai asumsi, yaitu bahwa apa yang terjadi di masa lalu akan terulang pada saat ini.
c.    Judgemental Model
Bila time series dan causal model bertumpu pada kuantitatif, pada judgemental mencakup untuk memasukkan faktor - faktor kuantitatif / subyektif ke dalam metode peramalan. Secara khusus berguna bilamana faktor-faktor subyektif yang diharapkan menjadi sangat penting bilamana data kuantitatif yang akurat sudah diperoleh. 

Dalam peramalan terdapat dua klasifikasi peramalan diantaranya sebagai berikut:
1.    Peramalan berdasarkan teknik penyelesaiannya, yang terdiri dari :
a.    Teknik peramalan secara kualitatif
Peramalan yang melibatkan pendapat pribadi, pendapat ahli, metode Delphi penelitian pasar dan lain-lain. Bertujuan untuk menggabungkan seluruh informasi yang diperoleh secara logika, unbased & sistematis yang dihubungkan dengan faktor interest si pengambil keputusan. Beberapa teknik kualitatif yang sering dipergunakan adalah :
1.    Delphi Method
2.    Market Research
3.    Panel Consensus
4.    Visionary Forecast
5.    Historical Analogue
6.    Management Estimate
7.    Structured Group Methods
b.    Teknik peramalan secara kuantitatif
Digunakan pada saat data masa lalu cukup tersedia. Beberapa teknik kuantitatif yang sering dipergunakan:
1.    Time Series Model
2.    Causal Model
2.   Peramalan berdasarkan pengelompokkan horizon waktu :
a.     Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang jangka waktu peramalan lebih dari 24 bulan, misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan anggaran produksi.
b.     Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang jangka waktu peramalan antara 3-24 bulan, misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi
c.     Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang jangka waktu peramalan kurang dari 3 bulan, misalnya peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja dan penugasan.
Komponen utama yang mempengaruhi penjualan masa lampau :
a.    Kecenderungan/Trend (T)
b.    Siklus/Cycle (C)
c.    Musim/Season (S)
d.    Kejadian Luar Biasa/Erratic Events (E)


DAFTAR PUSTAKA
[1] Baroto, Teguh. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002.
[2] Bedworth, D. Integrated Production Control System. New York: John Willey and Sons Inc. 1982.
[3] Gasperz, Vincent. Production Planning And Inventory Control. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2004.
[4] Kusuma, Hendra. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Andi. 2001.
[5] Laboratorium Teknik Industri Lanjut. Modul 1: OPC, APC, Struktur Produk, dan BOM. Jakarta: Universitas Gunadarma. 2010.
[6] Laboratorium Teknik Industri Lanjut. Modul 2: Peramalan (Forecasting). Jakarta: Universitas Gunadarma. 2010.
0 Responses

    Blog Archive